The Letter

Kamu itu, buatku...
Subjek radikal yang siap mengobrak-abrik berhala-berhala kaum perempuan,
Yang selama ini jadi sesuatu yang membuat mereka terlihat jauh dari peran yang amat berarti...
Kamu satu. Tapi tidak satu-satunya barangkali. Tapi kamu satu, diantara satuan-satuan yang lain, yang begitu langka di negeri ini
Kamu itu, bak gambaran jiwa dalam imajinasiku...
Terlihat begitu menarik dan rupawan, tanpa pernah terbayangkan sebelumnya, ternyata kamu memang ada, tak hanya ada dalam imajinasi semu, virtual, tak nyata.
Kamu, nyata. Manifestasi kasih paling nyata yang selama ini kucari. Begitu lembut, dan begitu tegas. Keduanya tak hidup dalam sebuah kontadiksi, namun begitu sinergis.
Kamu itu, sahabat dalam mimpiku. Yang sesekali mengajakku terbang dan berkelana hanya untuk sekedar bermain bersama. Kamu, sudah muncul jauh sebelum kita bertemu. Sudah ada jauh sebelum kita bertatap muka. 
Kamu itu, Mbak... bukan sekedar sapaan tanpa makna. Buatku kamu, mbak , perempuan yang periang, penuh senyum, penuh cita-cita mulia dan begitu sarat makna, Mbak Lina, maaf ya. Makasih

For a women it's difficult to not fall in love with this kind of letter. I wanna say thank you for anybody who write this (I really not know you at all). Because this is the best description about me that I ever accepted from a men. But I just can say thank you. I cannot give you more than my appraciate to your amazing word and blessed feeling for anybody who read this. My life is not for that kind of romance story. Not until this world seems brightfull. Not until the justice can be stand up in this world.

In fact, I am feeling happy to read this over and over again because there's some men that looking at my brain and my heart, my deeply heart. Not from my physical appearance. When I looking to my friends with their boyfriend, I just feeling sad (I keep telling my self that is not jealousy). I am sad because they was lose to the most weakness part of a human. THE LUST.

http://www.gocollege.com/images/letters-of-rec.jpg