Puisi tentang Indonesia: SEORANG BUNG DAN KISAH PILU SEBUAH BANGSA

SEORANG BUNG DAN KISAH PILU SEBUAH BANGSA
karya: Nur Novilina 

Bung, 
Menolehlah sejenak kemari
Dengarkanlah kisahku
Tentang sebuah bangsa

Bangsa dimana pasirnya pun
bertabur intan permata
Namun penduduknya masih makan
bangkai kucing dan serangga

Bung,
Tahukah kau bangsa itu?
Memiliki 17.504 pulau dengan ribuan bahasa dan budaya
Namun penduduknya masih meronta
menerima siksa di negeri tetangga

Hey Bung, Tunggu Sebentar!!
Jangan pergi dulu, jangan tutup telinga dan matamu
Kuberi tahu sesuatu, kuberi tahu...
Duduklah dan simak aku
Kau mau tahu siapa yang harus disalahkan atas nasib bangsa itu?
Kau mau tahu siapa yang menyebabkan jutaan penduduknya mati sia-sia
dengan perut kosong dan kutang yang cuma satu menempel di kulitnya?
Kau mau tahu siapa yang harus bertanggung jawab
dibalik jeritan hutan yang digundul paksa
atau air mata sungai yang dicemari
tinja busuk industri punya?

Itu engkau Bung, Itu Engkaaaau!

Disaat aku meranggas nyawa mempertahankan
angklungku, reogku, batikku, rasa sayangeku
Kau sibuk menjilat ketiak mereka
dengan lenggokanmu di bawah gemerlapnya
lampu diskotik

Disaat aku menunggu tanganmu,
mengangkatku dari sumur nista yang gelap gulita
Kau sibuk menempelkan dolar di jidatmu
Mengemis pada mereka
Tanpa pernah terbesit aku dalam pikiranmu

Tak apa kau lupakan aku Bung
Namun jangan lupakan jasa kakekmu
Yang sedang dimakan cacing disana
Dengan peluru kompeni masih bersarang di dadanya

Tak apa kau merasa jenuh dengan ketololanku dan ketidakberdayaanku
Namun jangan kau anggap tolol impian kakekmu
Yang sedang digrogoti belatung disana
Yang ingin melihatmu hidup bahagia
Bermain dengan mainan milikmu sendiri
Merdeka dan hidup tenang di rumahmu sendiri

Bung, 
Aku tak pernah memintamu
Menjadi Bung Karno, Bung Hatta, atau Bung Tomo
Tidak!!
Aku paham kalian berbeda
Aku selalu memahamimu, sekalipun kau tak pernah memahamiku
Aku hanya minta, dengarkanlah kisah pilu sebuah bangsa
Ingatlah kisah itu saat kau sedang duduk di bangku kuliahmu, dalam ruangan ber-AC,
dengan buku kalkulus di tanganmu
Ingatlah kisah itu saat kau mengarungi lautan Eropa, Daratan Amerika atau bahkan Gurun Afrika
Ingatlah kisah itu saat kau hampir terlelap tidur pulas di kasur empukmu.
Aku hanya minta ingatlah kisah pilu sebuah bangsa
Ya, hanya itu Bung

Semarang, 23 November 2011


*Puisi ini yg menghantarkan gw mendapatkan juara 1 di Engineering Festival Universitas Diponegoro
lunas sudah hutang gw ke si ila, si junior pakar puisi yg bawel tiada tara,hahaha
doain ke tingkat univ bisa lebih baik lagi

Komentar

Postingan Populer