(
AQIDAH ) KONSENTRASI TAUHID - Kenapa iman yang menjadi konsentrasi
kita? Karena iman itu adalah dasar pondasi dari segala kehidupan kita.
Jika iman kita baik di sisi Allah SWT baik secara teori maupun secara
praktik, insya’ Allah amal ibadah kita baik, akan baik di sisi Allah
SWT. Bila mana iman kita rusak atau tidak maksimal, maka akan
mempengaruhi pula terhadap amal-amal ibadah kita yang lain. Bahkan dapat
membatalkan amal ibadah kita yang lain, kalau ada
pelanggaran-pelanggaran keimanan yang kita lakukan,
pelanggaran-pelanggaran yang menyebabkan keimanan kita batal. Seperti
syirik, misalnya kita masih mempercayai keris dimana dalam keris itu ada
sesuatu kekuatan yang bisa menolak bala, yang bisa mendatangkan manfaat
terhadap burung-burung yang kita pelihara, burung perkutut dan
sebagainya. Atau semacam tulisan jimat-jimat yang dibuat oleh
orang-orang para ahli perdukunan. Kalau kita meyakini itu, bahwa di
dalam sesuatu itu ada kekuatan yang bisa mendatangkan manfaat dan
mudhorat, berarti ketahuilah bahwa iman kita telah batal.
Oleh
sebab itu jama’ah Muslimin rahimakhumullah, batalnya keimanan itu bisa
disebabkan oleh keyakinan seperti tadi. Keyakinan yang keliru terhadap
sesuatu. Keyakinan yang tidak sepantasnya diyakini terhadap sesuatu,
yang seharusnya diyakini hanya kepada Allah SWT. Seperti yang memberikan
mudhorot dan manfaat itu hanyalah Allah SWT. Bahkan jika kita meyakini
bahwasanya jika bukan karena dokter ini atau karena tabib ini anak saya
mati atau anak saya sakit, itu juga merupakan sebuah keyakinan yang
keliru. Karena yang menyakitkan dan menyembuhkan adalah hanya Allah SWT.
Atau juga keyakinan-keyakinan yang meyakini bahwa ada hukum di dunia
ini yang lebih hebat, lebih baik atau bahkan sama dengan hukum Allah
SWT, sama dengan Al Qur’an atau sama dengan sunnah-sunnah Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa salam; keyakinan semacam ini juga akan merusak
keimanan dan aqidah kita. Oleh karena itu, Allah SWT menjelaskan dalam
banyak ayat. Dan juga Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam menjelaskan
dalam banyak hadits beliau, betapa pentingnya kita mengevaluasi
keimanan kita ini. Agar kita tidak terjebak dalam keyakinan yang keliru
dan tidak sesuai dengan ajaran Allah SWT dan ajaran Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa salam.
Karena konsekuensi dari syahadat
kita tadi mengharuskan kita meyakini bahwa apa yang datang dari Allah
SWT, hukum Allah SWT, apakah itu aqidahnya, apakah itu ibadahnya, apakah
itu syari’atnya, apakah itu akhlaqnya.. jauh lebih baik dari ciptaan
manusia siapapun. Bahkan juga lebih baik apa yang datang dari Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa salam. Oleh karena itu hadits Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa salam berfungsi untuk menjelaskan Al Qur’an yang
diwahyukan kepada beliau.
Allah SWT memberikan sebuah penegasan
kepada nabi kita, Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam. Dalam
firman-Nya, Allah SWT jelaskan:
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ
وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ
وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ (الزمر :٦٥)
“Dan
sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang
sebelummu: “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah
amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az
Zumar:65)
“Wahai Muhammad,” teguran ini ditujukan kepada nabi
kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam. Dan tentunya teguran ini juga
berlaku bagi kita, umat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam. Dengan
jelas-jelas Allah SWT berfirman, “Telah diwahyukan kepada engkau, wahai
Muhammad, dan kepada nabi-nabi sebelum engkau, kalau engkau menyekutukan
Allah dengan apapun dan dengan siapapun, batal-lah semua amal
ibadahmu,” yang maknanya batal-lah sholatmu, batal-lah puasamu,
batal-lah zakatmu, batal-lah infaqmu, batal-lah sholat Dhuha-mu,
batal-lah bacaan Qur’an-mu. Semua yang kita lakukan batal, “tidak ada
yang tersisa. Kamu akan menjadi orang yang merugi,” di dunia dan di
akhirat. Apa artinya ini? Ini menunjukkan betapa pentingnya kita
mengevaluasi. Bagaimana supaya iman kita ini tidak batal. Karena iman
itu bisa batal sebagaimana sholat kita bisa batal, wudhu juga bisa
batal, dan sebagaimana puasa kita bisa batal.
Kalau ada ucapan
kita yang menyerempet-nyerempet syirik, yang menyerempet-nyerempet
kepada kekufuran, yang dikatakan dalam Al Qur’an sebagai ‘kalimatul
kufr’. Yaitu kalimat yang tidak bisa ditafsirkan kecuali adalah kufur,
ini juga membatalkan keimanan kita. Oleh karena itu, Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa salam mengatakan, “Maukah jika kutunjukkan jalan
yang jika kalian bisa menjaganya, kalian akan masuk surga?” Lalu para
sahabat menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.” Jawab Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa salam, “Jaga lisanmu, jaga di antara dua geraham kalian ini
(yaitu lisan), dan jagalah kemaluan.”
Betapa banyak orang yang
Allah SWT masukkan ke dalam neraka dan tidak dinilai lagi amal ibadahnya
karena ‘kalimatul kufr’, kalimat kekufuran yang ia ucapkan. Kalimat
kufur yang diucapkan seperti tadi misalnya ia mengucapkan, “Al Qur’an
ini tidak ada gunanya.” Walaupun hanya satu ayat. “Al Qur’an ini
percuma, hadits yang ini tidak sesuai dengan jaman.” Kalau itu diucapkan
berarti sudah membatalkan komitmen syahadat kita, “Asyhadu anla ilaha
ilallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah.”
Karena
konsekuensi dari syahadat kita tadi mengharuskan kita meyakini bahwa apa
yang datang dari Allah SWT, hukum Allah SWT, apakah itu aqidahnya,
apakah itu ibadahnya, apakah itu syari’atnya, apakah itu akhlaqnya..
jauh lebih baik dari ciptaan manusia siapapun. Bahkan juga lebih baik
apa yang datang dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam. Oleh karena
itu hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam berfungsi untuk
menjelaskan Al Qur’an yang diwahyukan kepada beliau.
Tidak
boleh kita berucap bahwa agama ini adalah agama ketinggalan jaman. Batal
aqidah kita, jika kita katakan bahwa Islam ini agama ketinggalan jaman,
Al Qur’an ini percuma, bahwa Al Qur’an ini cuma jimat. Coba kita lihat
orang-orang atheis, orang-orang sekuler, orang-orang liberal, selalu
menuduh-nuduh Al Qur’an, selalu meremeh-remehkan Al Qur’an,
merendah-rendahkan hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam.
Walaupun terlihat kecil, jika itu terjadi dalam ucapan kita maka batal
aqidah kita dan iman kita juga sudah batal.
Kita tidak mau,
suatu hari kita beramal baik namun dibatalkan oleh amal buruk kita. Lalu
bagaimana nanti hasilnya? Padahal timbangan Allah SWT nanti Maha Adil,
bahkan Allah berfirman:
وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ
الْمَنْفُوشِ (٥) فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ (٦) فَهُوَ فِي
عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ (٧) وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ (٨) فَأُمُّهُ
هَاوِيَةٌ (٩) وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ (١٠) نَارٌ حَامِيَةٌ (١١)
“Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia
berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang
ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka
Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang
sangat panas.” (QS. Al Qaari’ah:5-11)
Yang perlu kita kejar
adalah bagaimana melipatgandakan deposito amal ibadah kita dan kita
tahan perlahan-lahan, step by step, selangkah demi selangkah, poin per
poin, dosa-dosa dan keburukan-keburukan. Dengan demikian, insya’ Allah
iman kita semakin hari semakin meningkat bahkan sampai tingkat dimana
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam katakan, kita rasakan lezatnya
keimanan. Karena iman perlu dirasakan lezatnya, sebagaimana Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda “Ada tiga perkara yang bilamana ada
dalam diri seseorang, ia akan merasakan lezatnya keimanan. Pertama,
hendaklah Allah dan RasulNya lebih ia cintai ketimbang yang lainnya
termasuk dari dirinya sendiri. Kedua, tidak mencintai seorang Mu’min
kecuali karena Allah SWT.” Bukan karena pangkatnya tinggi, bukan karena
hartanya banyak. Tidak ada kecuali karena Allah SWT, ukhuwah Islamiyyah.
“Ketiga, ia membenci segala macam bentuk kekufuran,” apakah itu
kekufuran dalam keyakinan, kekufuran lisan maupun kekufuran perbuatan,
ia membenci di dalam hatinya “sebagaimana ia membenci jika dilempar ke
dalam api neraka.”
Oleh karena itu jama’ah Muslimin
rahimakumullah, bahwa iman ternyata bisa batal dan iman bisa naik bisa
turun, dan iman harus dirasakan manisnya sehingga kita bisa mudah untuk
meningkatkan amal ibadah kita dan menge-rem dosa-dosa yang kita lakukan
selama ini.
Kita berdoa kepada Allah SWT, semoga Allah SWT
menjadikan kita orang-orang yang selalu memperbaiki keimanan kita,
selalu tingkatkan amal sholih kita, dan selalu memberikan tausiyah dan
mau dinasihati oleh Al Qur’an dan oleh Sunnah dan juga oleh
ucapan-ucapan para ulama kita. ( Ust Fathuddin Jafar )
Haloo pak^^
BalasHapusKami dari SENTANAPOKER ingin menawarkan pak^^
Untuk saat ini kami menerima Deposit Melalui Pulsa ya pak.
*untuk minimal deposit 10ribu
*untuk minimal Withdraw 25ribu
*untuk deposit pulsa kami menerima provider
-XL
-Telkomsel
untuk bonus yang kami miliki kami memiliki
*bonus cashback 0,5%
*bunus refferal 20%
*bonus gebiar bulanan (N-max,samsung Note 10+,Iphone xr 64G,camera go pro 7hero,Apple airpods 2 ,dan freechips)
Daftar Langsung Di:
SENTANAPOKER
Kontak Kami;
WA : +855 9647 76509
Line : SentanaPoker
Wechat : SentanaPokerLivechat Sentanapoker
Proses deposit dan withdraw tercepat bisa anda rasakan jika bermain di Sentanapoker. So… ? tunggu apa lagi ? Mari bergabung dengan kami. Pelayanan CS yang ramah dan Proffesional dan pastinya sangat aman juga bisa anda dapatkan di Sentanapoker.